Polres Sumbawa Peduli Salurkan 1 Ton Beras dan Ratusan Paket Sembako Pasca Naik Harga BBM

    Polres Sumbawa Peduli Salurkan 1 Ton Beras dan Ratusan Paket Sembako Pasca Naik Harga BBM

    Sumbawa NTB - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak atau BBM, Kepolisian dari Polres Sumbawa, Polda NTB, menyalurkan satu ton beras dan ratusan paket sembako bagi warga yang terdampak. 

    "Selain di Mako Polres sumbawa, pembagian sembako juga melibatkan 16  polsek jajaran untuk menjangkau masyarakat di wikayah desa terpencil dan kepulauan, " kata Kapolres Sumbawa, AKBP Henry Novika Chandra, Kamis (08/09/2022).

    Menurut kapolres, polres sumbawa menargeykan satu ton lebih beras. Sementara hingga saat ini telah membagikan sekitar 400 paket sembako ditambah dengan paket sembako di 16 polsek. 

    "Jumlahnya akan terus bertambah, karena kita akan menyalurkan sembako dan beras ini setiap hari, " katanya. 

    Dikatakan, penyaluran bantuan beras dan sembako dilaksanakan oleh anggota Satuan Samapta dan Satuan Lalu Lintas dengan sasaran para tukang ojek, buruh bangunan, pedagang keliling serta masyarakat kurang mampu.

    Selain wilayah kota, lanjut AKBP Henry, pembagian dan penyaluran sembako juga di lakukan di desa terpencil dan kepulauan. Diharapkan bantuan ini akan dapat membantu dan meringankan beban masyarakat yang terdampak pasca kenaikan harga BBM. 

    "Penyaluran beras dan sembako Polres Sumbawa akan terus dilaksanakan setiap hari. Semoga bantuan kita ini bermanfaat bagi masyatakat Sumbawa, " katanya menambahkan. (Adb)

    sumbawa
    Syafruddin Adi

    Syafruddin Adi

    Artikel Sebelumnya

    Ditengah Aksi Unjuk Rasa, Si Dokkes Polres...

    Artikel Berikutnya

    Jumat Berkah, Polres Sumbawa Bagikan Belasan...

    Komentar

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Polri TV: Transparan - Informatif - Terpercaya
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar
    Kapolri Sebut Pengamanan Nataru Akan Dilakukan 141.443 Personel
    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa

    Ikuti Kami